Kamis itu hari dimana pertama kali kamu menjemputku.
Entah kenapa ingin bertemu dengan kamu saja hatiku
deg-degan. Ah, mungkin ini yang dinamakan cinta.
“sayang tunggu diluar, aku sudah dekat”
Hatiku semakin berdegup kencang.
“oke” jawabku singkat.
“aku didepan stink, kamu dimana sayang?”
“depan gerbang” jawabku.
Akhirnya kita bertemu. Melepas rindu yang telah lama
menumpuk.
Saat itu aku meminjam handphonenya untuk sms tanteku karna
aku tidak punya pulsa makanya aku memakai handphone dia. Penasaran, aku melihat
sebuah pesan singkat dari seorang wanita. Lalu kubuka saja karna perasaanku
yang penasaran ingin tau apa isi pesan singkat dari seorang wanita tersebut.
“shil gue mau curhat”
“curhat apa ris?”
“gue punya cewe tertutup banget, dari dulu gue selalu dapet
cewe kaya gini”
“tertutup gimana?”
“yagitudeh, kadang gue juga males sama dia”
Yap seperti itulah kira-kira percakapan mereka di sms.
Ternyata selama ini aku belum bisa menjadi yang terbaik
untukmu. Suasana dihatiku berubah. Tadinya senang karna akhirnya kita bertemu
lagi, menjadi kesal, cemburu karna sms itu. Aku memberanikan diri untuk
bertanya siapa wanita itu dan apa maksudnya kata “malas” di pesan singkat yang
dia kirim kepada wanita tersebut.
“ashilla siapa?” tanyaku.
Sepertinya dia tau apa yang ingin aku tanyakan, terlihat
dari gelagatnya yang penuh ketakutan.
“temanku, kamu membaca sms dari dia?”
“hem iya”
“maafin aku yang aku hanya curhat saja kok, maafin aku.”
Aku diam, sebenarnya malas membuka mulut untuk
bertanya-tanya lagi.
Iya, aku memang tipe orang yang cemburuan, aku hanya tidak
ingin dia terlalu “welcome” sama wanita lain, aku gasuka. Kata orang cemburu
itu tandanya sayang, yap benar. Aku sangat menyayanginya. Makanya aku tidak
suka dia dekat dengan wanita lain. Disepanjang jalan kata-kata yang terlontar
dari bibirnya hanya katamaaf, maaf dan maaf.
Aku masih berfikir apa maksud kata “malas” yang dia ucapkan.
Apa dia sudah bosan denganku? Apa dia sudah tidak menyayangiku seperti pertama
kali? Entahlah. Yang penting, aku masih menyayanginya.
Setelah sampai didepan komplek rumahku. Dia menatapku sambil
mengatakan kata maaf berulang-ulang kali. Wajahnya terlihat seperti orang yang
menyesal.
"iya aku udah maafin kamu ko, udah sana pulang, terimakasih
sudah menjemputku hari ini”
Dan dia pun akhirnya pulang.
Ku kirim bbm untuknya “hati-hati ya dijalan, maaf
ngerepotin. Terimakasih sudah antar aku pulang”
“sayang, please aku minta maaf. Aku menyayangimu. Please
maafin aku”
“iyaiya gpp kok, sudah dimana? Tau jalan pulang kan?” aku
langsung membahas yang lain, karna sebenarnya aku kesal jika bahas hal yang
tadi itu.
“aku sadar aku salah, tapi aku hanya tidak ingin hubungan
kita rusak, please maafin aku. Aku sayang sama kamu tulus dari hati aku”
“iya sayang gpp kok, akunya juga yang salah. Aku sebagai
pacar kamu seharusnya bisa membuat kamu nyaman sama aku. Maafin aku yaa kadang
suka bikin kamu malas”
“aku sayang sama kamu, aku gak mau pisah sama kamu. Aku
nyaman sama kamu, aku ingin bisa terus sama kamu. Aku menyayangimu”
“iyaiya, sudah ah tidak apa-apa. Akunya juga yang slah, udah
lupakan saja masalah ini. Aku percaya sama kamu kok. Kalo ada sifatku yang kamu
tidak suka, kamu bilang saja. insyaAllah aku bisa merubahnya perlahan-lahan”
“iya sayang maafin aku ya, aku gak mau kehilangan kamu yang.
Aku tau aku salah. Maafin aku”
Selalu saja ada kata maaf, bukannya sudah aku bilang aku
sudah meaafkannya.
Memang kadang masalah kecil seperti ini saja cemburu
mengalahkan segalanya. Cemburu yang terlalu besar berarti terdapat rasa sayang
yang begitu besar juga, bukan? Yap, aku sangat menyayangimu :)

No comments:
Post a Comment